Pages

Minggu, 02 Oktober 2016

Etika Dalam Kehidupan Sehari -Hari, Komputer, Internet, dan Media Sosial


Nama             : I Putu Dedy Ardana Putra 
Nim               : 1605551104                         
Mata Kuliah : Aplikasi Sosial Media       
Dosen            : I Putu Agus Eka Pratama   
Teknologi Informasi/ Fakultas Teknik/Universitas Udayana

Etika Dalam Kehidupan Sehari -Hari, Komputer, Internet, dan Media Sosial

Dalam kehidupan sehari – hari manusia mengenal yang namanya etika. Etika penting untuk mencapai kesejahteraan (kenyamanan) bersama. Sebagaimana halnya di dunia nyata dalam dunia komputer dan internet juga terdapat etika karena internet dan komputer telah dimanfaatkan sedemikian luas dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam memanfaatkan komputer dan internet pasti ada interaksi antar pengguna komputer dan internet. Maka dari itu diperlukan adanya sebuah aturan yang dipahami secara bersama dalam bentuk etika. Namun sebelum memahami tentang etika komputer dan internet kita perlu memahami tentang etika dalam kehidupan nyata sehari – hari.

Etika adalah ilmu yang memuat etis,  kumpulan nilai akhlak (asas) yang memuat hak dan kewajiban moral serta mana yang baik dan mana yang buruk di dalam masyarakat. Oleh karena itu etika perlu ditaati di dalam kehidupan bermasyarakat untuk mencapai kesejahteraan (kenyamanan) bersama. Dalam kehidupan sehari – hari etika berperan sebagai pedoman bagaimana manusia bertindak, bagaimana manusia mengambil keputusan serta bagaimana menilai perilaku diri dan orang lain apakah perilaku itu baik atau buruk. Contoh etika dalam kehidupan sehari – hari adalah menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan, berbahasa yang baik, ramah dan sopan  serta jujur tidak berbohong.

Etika komputer memiliki definisi sekumpulan asas dan akhlak dari perbuatan yang dianggap baik dan terpuji, yang berkaitan dengan pemanfaatan komputer dan interaksi antar pengguna komputer seperti di dalam jaringan komputer berupa internet. Etika komputer menjadi aturan bersama yang dipahami dan dipatuhi oleh setiap pengguna komputer, dalam setiap kegiatan berkomputer mereka selain Undang – Undang Digital yang berlaku di setiap negara, untuk menciptakan suasana kondusif di dalam hubungan dan interaksi antar pengguna komputer.

Seiring dengan perkembangan komputer baik itu perangkat keras komputer (Hardware), perangkat lunak komputer (software) dan pemanfaatan komputer di dalam kehidupan manusia etika komputer juga mengalami perkembangan. Tahap – tahap perkembangan etika komputer dimulai dari sejak pertama kali komputer digunakan untuk tujuan perang (tahun 1940-an) hingga masa kini.
  1. Tahap Pertama Perkembangan Etika Komputer (1940 -  1950) : Nobert Wiener menciptakan cybernetics atau the science of information feedback system, yang merupakan hasil pemikiran beliau tentang dampak lain dari pesatnya teknologi saat itu.
  2. Tahap Kedua Perkembangan Etika Komputer (1960) :  Don Parker memimpin pengembangan Kode Etik Profesional yang dilakukan untuk Ascociation for Computing Machinery (ACM) dan menerbitkan buku “ Rules of Ethics in information Processing” 
  3. Tahap Ketiga Perkembangan Etika Komputer (1970) : Joseph Weizenbaum, menciptakan ELIZA tiruan dari “Psychotherapist Rogerian” bukti bahwa komputer akan melakukan otomatisasi psikoterapi. Menunjukkan hubungan manusia dan mesin sehingga mendorong perlunya etika komputer. Selain itu Walter Maner, menawarkan dan mempublikasikan “Stater Kit in Computer Ethics” yang berisi kurikululm dan pedagogi untuk pengajar dalam pengembangan pendidikan etika komputer.
  4. Tahap Kempat Perkembangan Etika Komputer (1980) : James Moor dari Darthmouth College menerbitkan artikel menarik yang berjudul “What Is Computer Ethics ? sebagai isu khusus pada Jurnal Metaphilosoophy. Deboarh Johnson dari Rensselaer Polytechnic Institute menerbitkan buku teks Computer Ethics.
  5. Tahap Kelima Perkembangan Etika Komputer (1990) :  Sepanjang tahun 1990 berbagai pelatihan baru di universitas, pusat riset, konferensi, jurnal, buku teks dan artikel menunjukkan suatu keanekaragaman yang luas tentang topik di bidang etika komputer. Sebagai contoh, pemikir seperti Donald Gotterbarn, Keith Miller, Simon Rogerson, dan Dianne Martin seperti juga banyak organisasi profesional komputer yang menangani tanggungjawab sosial profesi tersebut  
  6. Tahap Kenam Perkembangan Etika Komputer (2004 - seterusnya) : negara - negara di dunia mulai menciptakan dan mengesahkan Undang - Undang Digital yang mengurusi kejahatah komputer, layaknya kejahatan di dunia nyata.

Tujuan dari etika komputer adalah untuk mencapai suasana kondusif dan nyaman bagi setiap pengguna komputer untuk berkomunikasi, berdiskusi, dan memanfaatkan akses internet sesuai keperluan masing – masing, sehingga tercapai kerukunan antar pengguna komputer di dunia (terutama internet), yang dapat berdampak pada kerukunan antar negara di dunia. Selain itu tujuan adanya etika berkomputer adalah menciptakan masyarakat dunia yang cerdas dan melek terhadap teknologi informasi, merangsang proses pembelajaran dan berbagi ilmu melalui internet menjadi lebih baik, serta membantu menciptakan proses pemerintahan yang bersih, jujur dan adil. Contoh etika komputer yang baik adalah membantu pengguna lain yang mengalami kesulitan, tidak membaca data/file pribadi orang lain, dan jangan menggunakan komputer untuk hal negatif seperti meretas, mencuri, dan mengunduh konten porno.



Seperti yang telah dijelaskan diatas dalam berinternet juga terdapat etika. Etika dalam berinternet dikenal dengan istilah Netiket, yang dapat diartikan sebagai etika yang digunakan di dalam berinteraksi dengan pengguna internet lainnya secara online. Dalam Netiket terdapat tiga ranah yang wajib kita ikuti, taati, dan laksanakan sebagai pengguna internet. Ketiga ranah tersebut meliputi Millis (mailling List), Forum dan Jejaring Sosial (Social Network).

Millis (Mailling List)
Milis atau mailing list merupakan layanan surat elektronik berantai di jaringan internet maupun intranet, yang banyak digunakan untuk menggantikan fungsi sebuah forum diskusi, di dalam membahas satu atau beberapa buah topik pembicaraan secara online bersama – sama. Etika berinteraksi pada milis mirip dengan etika berinteraksi dan berdiskusi secara langsung di dunia nyata yang mewajibkan setiap anggotanya untuk mematuhi aturan yang diberlakukan. Aturan yang disebut etika milis atau netiket milis antara lain sebagai berikut :

  1.   Tidak menjadikan media milis sebagai tempat untuk menyebar luaskan konten negatif seperti pornografi, kekerasan, maupun pelanggaran hak cipta.
  2.  Melakukan Forward e-mail secara bijak tanpa melakukan spam, cross posting, apalagi mengubah isi di dalamnya.
  3.  Menggunakan kata – kata yang sopan dan mudah dimengerti serta memperhatikan penggunaan tanda baca, huruf kapital, sehingga tidak menyinggung pengguna lainnya.
  4. Diskusi dilakukan secara sehat dan sportif tanpa melakukan penyerangan secara sepihak terhadap pribadi salah satu anggota milis.
  5. Lakukan penyuntingan bagian yang diperlukan saja pada isi e-mail yang Anda ingin sampaikan ke milis (misalkan forward e-mail).
  6. Kurangi penggunaan singkatan, gunakan singkatan secukupnya saja.
  7. Fokuslah pada topik pembahasan di millis tersebut jangan sampai keluar dari topik pembahasan (Out Of Topic).
Netiket Milis atau Etika Milis pasti akan berkembang lagi ke depannya, seiring dengan adanya penemuan hal yang perlu dibuatkan peraturan,  sehingga menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna layanan Milis.

Forum
Forum diskusi online merupakan salah satu media jaringan komputer baik internet, intranet, maupun keduanya, yang menawarkan layanan yang lebih baik dari Milis. Di dalam sebuah forum akan terdapat banyak sekali pengguna internet yang ikut bergabung dan berdiskusi di dalamnya. Oleh itu karena dalam forum pasti terdapat Netiket yang harus dipahami dan ditaati bersama - sama, untuk mewujudkan suasana diskusi yang tenang, nyaman, dan bermanfaat. Berikut adalah beberapa aturan yang harus dipahami bersama di dalam forum diskusi online :

  1.   Biasakanlah untuk melihat pertanyaan – pertanyaan yang telah disampaikan oleh pengguna lainnya, baik melalui FAQ (Frequently Asked Question), menu Searching, atau melihat satu persatu Thread yang ada.
  2. Membaca petunjuk di dalam forum untuk pemanfaatan fasilitas sekaligus membaca dengan cermat Forum yang akan diikuti agar sesuai dengan keperluan.
  3.  Gunakanlah kata – kata yang sopan, penulisan yang benar, dan tanda baca yang benar.
  4. Tidak memulai kerusuhan di dalam forum, baik dengan menyerang salah satu anggota forum, berkata kasar, maupun melakukan tindakan – tindakan tidak baik lainnya.
  5. Biaskanlah untuk berterima kasih atas bantuan yang diberikan dan biasakan diri untuk membantu pengguna lainnya.
Jejaring Sosial (Social Network)
Dalam menggunakan jejaring sosial kita diberikan kebebasan untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dengan siapa saja. Namun bukan berarti kita bisa sebebasnya melakukan apa saja, kita hendaknya harus berpedoman pada etika yang berlaku. Dalam membuat status, memberi komentar, berbagi informasi dan memanfaatkan fasilitas layanan pada jejaring sosial, kita wajib mengikuti  aturan yang berlaku dan yang disepakati bersama dalam bentuk etika atau netiket. Berikut adalah beberapa etika di dalam pemanfaatan jejaring sosial :
  1. Gunakanlah kata – kata yang sopan, tanda baca yang benar, huruf cetak kecil (bukan huruf kapital untuk menghindari kesan tidak baik).
  2.  Dalam menjalin pertemanan dengan pengguna internet lainnya sebaiknya dilakukan atas dasar saling kenal atau melalui perkenalan, sehingga menjamin bahwa jejaring sosial Anda bersih dari akun – akun palsu dan rusuh.
  3. Jejaring sosial hakikatnya adalah ranah publik (meski bisa diatur privasi di dalamnya). Namun sebaiknya kita tidak mengumbar – umbar hal – hal yang berbau privat di jejaring sosial.
  4.  Jangan mempublish informasi penting tentang diri Anda secara detail, kecuali jika Anda memang perlu untuk memudahkan kontak dengan orang lain.
  5. Tidak menyalah gunakan jejaring sosial sebagai media untuk berbagi konten bajakan atau melakukan, Black Campaign, isu – isu bersifat SARA, dan sebagainya.
  6. Gunakan media, fasilitas dan fitur di dalam jejaring sosial untuk berteman baik dengan sesama pengguna internet lainnya maupun untuk berbagi informasi penting dan pengetahuan.
Inti dari etika komputer dan internet (Netiket) adalah kita sebagai pengguna harus mampu menggunakan komputer (terutama ketika berinternet) sesuai dengan etika yang berlaku sehingga tercapai kondisi yang kondusif dan nyaman. Layaknya ketika kita berinteraksi secara langsung di dunia nyata, kita harus menghargai pengguna lainnya, baik dengan menghargai privasi pengguna lain, tidak menghina pengguna lain, berkomunikasi dengan bahasa yang sopan serta mudah dimengerti dan mengikuti aturan yang berlaku pada suatu situs atau website yang kita kunjungi. Selain itu kita tidak boleh menyalah gunakan kemampuan yang kita miliki, menggunakan informasi secara sembarangan, berusaha mengambil keuntungan secara ilegal, dan kita tidak boleh terlalu percaya dengan internet, apalagi sampai dengan mudah memberikan informasi pribadi kita. Hal yang tidak kalah penting adalah sebelum kita berinternet atau mengunakan komputer untuk tujuan lainnya kita harus memastikan bahwa kita benar – benar sudah terlindung dimana kita dapat mulai dengan mengamankan komputer kita terlebih dulu, misalnya dengan mengaktifkan firewall dan menginstall anti virus.

Refrensi
Eka Pratama, I Putu Agus. Komputer dan Masyarakat. Informatika Bandung. 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar